Lakukan variasi dalam belajar bahasa asing
Memiliki beragam kegiatan belajar sangat penting untuk menghindari kebosanan. Meski pengulangan adalah inti dari proses pembelajaran hal baru, metode yang terlalu mekanis dapat membosankan bagi Anda.
Berikut tiga jenis variasi yang bisa Anda ikuti dalam mempelajari bahasa asing.
Keberagaman materi pembelajaran dapat membuat Anda terus terpacu. Pada awalnya, Anda bisa menggunakan satu jenis materi, misalnya buku teori, kemudian dengan cepat beralih ke metode lain, seperti games interaktif yang mengasah otak dan kemampuan berbahasa.
Dengan begitu, Anda dapat menemukan beberapa aspek dari sumber belajar bahasa yang menarik dan efektif untuk Anda, sementara yang lainnya tidak.
Membaca buku, menulis, dan mendengarkan adalah kegiatan yang sangat bermanfaat untuk dapat menguasai bahasa, tetapi dua metode ini bukan satu-satunya.
Semakin bervariasi cara pendekatan Anda terhadap bahasa, seperti melatih percakapan dengan teman, pelatih, atau orang pribumi yang menggunakan bahasa tersebut, atau menggunakan gambar, akan membuat hasilnya jadi semakin baik.
Mungkin Anda akan sedikit terkejut saat mengetahui bahwa posisi tubuh dan bagaimana kita bergerak berperan penting dalam proses belajar.
Dengan kata lain, posisi tubuh memiliki dampak pada konsentrasi, yang juga berpengaruh pada kemampuan Anda menyimpan informasi. Untuk membantu Anda belajar bahasa asing, coba dengarkan percakapan bahasa asing sambil jogging atau membersihkan rumah.
Pelajari kosakata yang tepat dengan cara yang benar
Kosakata merupakan rintangan yang paling umum dalam mempelajari sebuah bahasa dan yang paling sering membuat orang menyerah bahkan sebelum benar-benar memulai.
Padahal, kunci utama untuk mahir berbahasa asing adalah mendekatkan diri dengan kata-kata yang familiar dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Cari tahu kosakata dan frasa apa saja yang paling umum digunakan oleh masyarakatnya saat berbicara.
Kemudian, pindahkan ke dalam catatan buatan Anda sendiri atau gunakan aplikasi belajar bahasa di ponsel pintar dan pelajari secara rutin dengan strategi berulang yang meningkat secara bertahap, misalnya satu hari sekali, dua hari sekali, empat, delapan, dst.
Cara belajar bahasa asing lainnya bisa juga dengan menggunakan buku bacaan favorit sewaktu anak-anak yang Anda pahami luar-dalam jalur ceritanya, misalnya Putri Salju atau Pinokio. Baca dalam versi bahasa-bahasa yang Anda pelajari serta bahasa ibu Anda.
Hal ini akan memungkinkan Anda untuk dapat menerjemahkan bahasa asing baris demi baris dan dengan mudah menguraikan bagaimana kalimat dan tata bahasa sebuah bahasa dibangun.
Anda juga dapat merujuk pada versi bahasa Indonesia buku tersebut saat Anda ingin memeriksa ulang pemahaman Anda dari waktu ke waktu.
G yang diikuti huruf E dan I = He. Sedangkan, G yang diikuti huruf Ui, Ue, A, O, dan U = G.
Ñ = Eñe / Enye. Dilafalkan menjadi "Ny".
V = Uve. Huruf "V" dibaca "B".
Jaga kualitas dan kuantitas belajar
Belajar bahasa pasti banyak halangan dan rintangannya. Banyak pula aspek bahasa yang dapat menyiutkan nyali seseorang. Jadi, terutama di awal pembelajaran, penting untuk memperkuat niat Anda dalam belajar bahasa asing.
Penting untuk fokus pada porsi-porsi kecil materi pembelajaran, kemudian beralih ke topik menyeluruh dari awal sampai Anda benar-benar paham.
Berikut adalah beberapa tips mudah belajar bahasa asing yang bisa Anda ikuti.
LL dalam bahasa Spanyol dibaca menjadi "Y"
Baca Juga: 12 Penyebutan Anggota Keluarga dari Bahasa Spanyol, Hafalin ya!
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Bahasa Indonesia sudah mengalami 8 kali perubahan ejaan
Bahasa Indonesia sudah 8 kali mengalami perubahaan ejaan. Seperti dikutip dari Buku karya HERNITI, ENING (2019) SEJARAH EJAAN BAHASA INDONESIA (DARI MASA PEMERINTAHAN BELANDA HINGGA MASA PEMERINTAHAN JOKO WIDODO). DIVA Press, Yogyakarta. diungkapkan bahwa bahasa Indonesia sudah mengalami 8 kali revisi dalam ejaan seperti saat sebelum kemerdekaan, ejaan yang diberlakukan adalah Ejaan van Ophuijsen yang diresmikan pada 1900. Ejaan ini berlaku sampai dengan tahun 1947. Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia mengalami enam kali perubahan ejaan, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (1947−1956), Ejaan Pembaharuan (1956−1961), Ejaan Melindo (1961−1967), Ejaan Baru/Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (LBK) (1967−1972), Ejaan yang Disempurnakan (EYD) (1972−2015), dan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) (2015 sampai sekarang).
X = Equis (eh-kees)
Komitmen dan konsisten
Belajar bahasa asing merupakan sebuah proses yang cukup rumit dan berkelanjutan. Penting untuk melakukan sesuatu yang benar pada waktu yang tepat dan pastikan bahwa hal tersebut tepat untuk Anda.
Jika Anda tidak memiliki alasan kuat untuk belajar bahasa, sangat mungkin Anda kehabisan motivasi di tengah jalan. Tidak peduli apa pun alasan Anda, begitu Anda sudah menetapkan niat belajar satu bahasa, berkomitmenlah dan konsisten dalam menjalaninya.
Adaptasikan cara belajar sesuai dengan level bahasa Anda saat ini. Beberapa hal akan terlihat sangat menarik pada awalnya, tetapi berubah membosankan kemudian.
Beberapa materi yang lain terbilang sulit untuk dipahami di awal dan tidak begitu efektif untuk dilakukan, tapi akan menjadi semakin mudah seiring waktu.
Ambil contoh, mendengarkan radio saat belajar bahasa level 1 tidak akan banyak berguna, tapi akan sangat bermanfaat pada level 2–3 saat kemampuan mendengar Anda sudah jauh lebih berkembang.
Konsisten dengan tingkat dan minat belajar Anda adalah kunci untuk mengoptimalkan pemahaman belajar bahasa Anda. Terakhir, jangan pernah takut salah.
[embed-health-tool-bmi]
Bahasa Spanyol merupakan salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia. Oleh karena itu, mempelajari bahasa asing ini merupakan salah satu bekal untukmu di masa depan! Pertama-tama, yang harus kamu lakukan adalah mempelajari aturan dan pelafalan dasar alfabetnya. Simak ya!